Rutinitas Harian Ku

Bunyi alarm pagi membuat tubuh ku masuk kedalam mode "fight or fight" seolah-olah bersiap-siap maju perang.

Menekan tombol snooze hanya akan melipat gandakan hormon stress. Mungking aku harus pasang nada alarm dengan musik mozard agar bangun pagi ku lebih menyenangkan.

Mendengarkan musik yang bising dalam volume tinggi saat berangkat kerja bisa berakibat buruk. Penelitian menunjukan bahwa musik keras atau bertempo cepat akan memicu stres. Musik seperti ini lebih baik didengar sore hari, saat kita membutuhkan dorongan semangat, "Katanya...!"

Begitu tiba di kantor ku coba untuk tidak langsung buka inbox e-mail. Sebaiknya ku gunakan beberapa menit pertama untuk membereskan barang-barang yang berceceran di meja atau membuka tirai jendela. Mungkin aku harus membeli lampu dengan spektrum cahaya seimbang yang menyerupai efek matahari.Karna cahaya matahari hanya bisa kurasakan dipagi hari ketika ku berangkat kerja saja.

Ugh... rapat lagi.. gelisah dan merasa tak siap. Ku coba menarik nafas panjang beberapa kali dan mengakatakan "Saya bisa...!"

terkadang aku berpikir mengirim email saat jam makan siang, paing tidak bisa meringankan beban kerja ku. Otak ku perlu istirahat. 30 menit atau lebih diruangan terbuka mungkin bisa memberikan dorongan energi yang cukup untuk ku beraktivitas kembali.

Kucoba sekedar mengintip segala aktivitas sosmed "yah.. paling tidak menjauhkan pandangan ku dari layar komputer yang lebar".

15:00 WIBA ini adalah bagian dimana tingkat stress mencapai level "Raja Setan" semua laporan dan rutinitas harian kantor harus segera di report secara continue, dan dikirim segera. Mungkin ada baiknya aku menmutar musik rock dan peregangan ringan. Segelas kopi cukup buat ku tuk menemani ku melewati semua ini.

Sore menjelanng malam, kepala ku semakin berat saja, hanya satu hal yang ku rindukan jika dalam keadaaan sepeti ini yaitu "RUMAH"