Header Ads

Si Salui dan Cincin Ajaib - Part 1

Oleh : Lita Pujiastuti                                                               Cerita Rakyat Kalimantan Barat

Dijaman dahulu ada sebuah keluarga miskin. Pekerjaan mereka mengambil dan menjual daun pandan. Mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Aliman, tapi ia biasa dipanggil Si Salui karena sifatnya yang jenaka dan lucu.

Seperti biasa Si Salui sering membantu ayanhnya memasang perangkap ikan (bubu) di muara Sungai Kedukul. Sungai Kedukul bermuara di Sungai Kapuas (Sungai terpanjang di Indonesia).

Suatu ketika Salui kecil mengangkat bubu yang dipasangnya kemarin. Saat diangkat bubu itu terasa berat. Ternyata isinya adalah seorang bayi yang masih merah dengan mata terpejam. Tentu saja Salui sangat ketakutan dan hendak lari. Namun ia terpaku, tidak dapat bergerak.

Tiba-tiba bayi itu berkata "Salui, tolong kembalikan saya kedalam air, saya sudah tidak tahan lagi", demikian katanya. Denga rasa takut Salui melepaskan kembali hasil tangkapannya ke sungai. Ternyata bayi itu dapat berenang layaknya ikan. Sambil berenang bayi ajaib memberikan cincin yang dipakainya kepada Salui dan menunjukan cara menggunakannya.

Salui penasaran akan cerita sibayi, iapun berguman "Apabenar cicin buruk begini memiliki khasiat"? Menurut cerita sibayi, jika cicin digosok dengan memohon kepada Tuhan Yag Maha Esa, dapat terkabulkan segala permintaan tuannya. Oleh sebab itu Salui mencoba meminta makanan. dan ternyata benar, dalam sekejap tlah tersedia hidangan lengkap, ia pun melahapnya sampai kenyang.

Sore itu Salui pulang telat, ketika tiba di rumah orang tuanya telah tertidur lelap. Iapun menyelinap masuk kamarnya dan tertidur pulas.

Pagi telah tiba Salui tidak segera bangun, sampai-sampai emaknya membangunkanya. Betapa terkejut hati Si Eemak, mana kala melihat Salui yag anak orang miskin mengenakan pakaian indah. Maka tanpa pikir panjang diambilnya jerangan air yang mendidih dari atas tungku dan disiramkannya ke kepala Salui sambil berkata : "Pergi.........Pergilah engkau, pergi dari rumah. Engkau bukan anak ku lagi. Aku tidak sudi punya anak seorang pencuri"!

Rupanya emak Salui sangat marah ketika melihat anaknya berpakaian indah. Ia menganggap anaknya tealh mencuri pakaian. Meskipun hidup miskin akan tetapi Emak Salui sangat membenci perbuatan mencuri, karena semua agama membenci perbuatan mencuri. Tercela-cela demikian fikirnya.

(Bersambung.......)

2 comments:

  1. kapan part 2 nya...

    ReplyDelete
  2. wah... sori bos...
    baru ingat ternyata cerita si salui part 2 blm di posting.

    lagi dibuat tunggu aja tanggal mainnya...

    thank, udah visit ini blog

    ReplyDelete

Jangan lupa koment ya....!Tapi maaf sebelumnya, karena saya tidak menerima komentar dengan unsur SPAM, SARA, PROVOKASI, dan hal-hal yang mengancam kesatuan NKRI jadi komentarlah dengan komentar yang positif, dan bermanfaat bagi orang lain. Atas perhatiannya TERIMA KASIH.